Minggu, 27 Maret 2016
PLS: Monitoring dan Evaluasi
Semester 6 : Pada semester ini
mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah mempelajari mata kuliah Supervisi dan Monitoring
PLS, pembelajaran yang dilakukan di kelas adalah di bagi menjadi dua kelompok,
yaitu kelompok monitoring dan kelompok supervisi. Masing – masing kelompok
mempelajari tentang apa itu monitoring dan apa itu supervisi. Selain itu masing
– masing kelompok harus mempresentasikannya di depan kelas, setelah presentasi
selesai dilanjutkan dengan tanya jawab.
Berikut ini adalah materi
Monitoring yang akan saya bagikan.
PENGERTIAN MONITORING
Monitoring adalah proses rutin
pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program./ Memantau
perubahan, yang focus pada proses dan keluaran.
·
Monitoring
melibatkan perhitungan atas apa yang kita lakukan
·
Monitoring
melibatkan pengamatan atas kualitas dari layanan yang kita berian
Beberapa
pakar manajemen mengemukakan bahwa fungsi monitoring mempunyai nilai yang sama
bobotnya dengan fungsi perencanaan. Conor (1974) menjelaskan bahwa keberhasilan
dalam mencapai tujuan, separuhnya ditentukan oleh rencana yang telah ditetapkan
dan setengahnya lagi fungsi oleh pengawasan atau monitoring. Pada umumnya,
manajemen menekankan terhadap pentingnya kedua fungsi ini, yaitu perencanaan
dan pengawasan (monitoring).
Kegiatan
monitoring dimaksudkan untuk mengetahui kecocokan dan ketepatan kegiatan yang
dilaksanakan dengan rencana yang telah disusun. Monitoring digunakan pula untuk
memperbaiki kegiatan yang menyimpang dari rencana, mengoreksi penyalahgunaan
aturan dan sumber-sumber, serta untuk mengupayakan agar tujuan dicapai
seefektif dan seefisien mungkin. Berdasarkan kegunaannya, William Travers
Jerome menggolongkan monitoring menjadi delapan macam, sebagai berikut:
1. Monitoring yang digunakan untuk
memelihara dan membakukan pelaksanaan suatu rencana dalam rangka meningkatkan
daya guna dan menekan biaya pelaksanaan program.
2. Monitoring yang digunakan untuk
mengamankan harta kekayaan organisasi atau lembaga dari kemungkinan gangguan,
pencurian, pemborosan, dan penyalahgunaan.
3.
Monitoring yang digunakan langsung
untuk mengetahui kecocokan antara kualitas suatu hasil dengan kepentingan para
pemakai hasil dengan kemampuan tenaga pelaksana.
4. Monitoring yang digunakan untuk
mengetahui ketepatan pendelegasian tugas dan wewenang yang harus dilakukan oleh
staf atau bawahan.
5.
Monitoring yang digunakan untuk
mengukur penampilan tugas pelaksana.
6. Monitoring yang digunakan untuk
mengetahui ketepatan antara pelaksanaan dengan perencanaan program.
7. Monitoring yang digunakan untuk
mengetahui berbagai ragam rencana dan kesesuaiannya dengan sumber-sumber yang
dimiliki oleh organisasi atau lembaga.
8.
Monitoring yang digunakan untuk
memotivasi keterlibatan para pelaksana.
Monitoring pada umumnya dilakukan baik pada waktu sebelum kegiatan pembinaan
maupun bersamaan waktunya dengan penyelenggaraan pembinaan (pengawasan atau
supervisi). Monitoring, pengawasan, dan supervisi memiliki perbedaan antara
satu dengan yang lainnya. Pengawasan dilakukan terhadap orang-orang yang
mengelola program. Supervisi dilakukan terhadap pelaksanaan program, sedangkan
monitoring dilakukan terhadap komponen-komponen program. Monitoring selain
berkaitan dengan pengawasan dan supervisi, mempunyai hubungan erat dengan
penilaian program.
Monitoring sendiri dapat diartikan sebagai kegiatan untuk mengikuti suatu
program dan pelaksanaannya secara mantap, teratur dan terus-menerus dengan cara
mendengar, melihat dan mengamati, serta mencatat keadaan serta perkembangan
program tersebut. Dalam seri monograf 3, UNESCO Regional Office for Education
in Asia and teh Pasific, dijelaskan bahwa monitoring adalah upaya yang
dilakukan secara rutin untuk mengidentifikasi pelaksanaan dari berbagai
komponen program sebagaimana telah direncanakan, waktu pelaksanaan program
sebagai mana telah dijadwalkan, dan kemajuan dalam mencapai tujuan program.
Suherman dkk (1988) menjelaskan bahwa monitoring dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan, untuk mengikuti perkembangan suatu program yang dilakukan secara
mantap dan teratur serta terus menerus.
Pengumpulan data atau informasi dalam monitoring dimaksudkan untuk
mengetahui kenyataan yang sebenarnya dalam pelaksanaan program yang dipantau.
Sasaran monitoring adalah kelangsungan program dan komponen-komponen program
yang mencakup input, proses, output dan outcome. Pihak yang melakukan
monitoring adalah pengelola program danatau tenaga profesional yang diberi
tugas khusus untuk memonitor pelaksanaan program. Hasil monitoring digunakan
untuk meluruskan atau memperbaiki program. Perbaikan program itu sendiri
dilakukan dalam kegiatan supervisi, bukan dalam kegiatan monitoring.
Monitoring selain berkaitan dengan supervisi, juga mempunyai
hubungan erat dengan evaluasi program. UNESCO (1982) mengidentifikasi lima
kaitan dan perbedaan antara monitoring dan evaluasi. Pertama, fokus monitoring
adalah pada program yang sedang dilaksanakan. Bukan pada konteks kegiatan yang
harus dilakukan oleh pelaksana program. Sedangkan evaluasi sering dilakukan
sejak perencanaan program. Kedua, monitoring menitikberatkan pada aspek
kuantitatif dalam pelaksanaan program yang dapat menjadi bahan untuk kegiatan
evaluasi. Evaluasi dapat melengkapi hasil monitoring dengan data tambahan yang
diperlukan sesuai dengan tujuan evaluasi
yang mengarah pada aspek kualitatif. Monitoring berhubungan dengan
dimensi kuantitatif tentang efektivitas program seperti banyaknya output
program, sedangakn evaluasi lebih berkaitan dengan dimensi kualitatif tentang
efektivitas program seperti sejauhmana output sesuai dengan norma atau standar
yang telah ditentukan. Ketiga, monitoring mencakup usaha untuk mengidentifikasi
faktor-faktor pendukung program, seperti faktor logistik, yang dapat membantu
atau mempengaruhi penampilan program, sedangkan evaluasi mengarah pada upata
menyiapkan bahan masukan untuk pengambilan keputusan tentang ketepatan
perbaikan peluasan atau pengembangan program. Keempat, kontribusi yang dapat
dimanfaatkan dengan segera dari hasil monitoring adalah untuk kepentingan
pengelolaan program, sedangkan kontribusi evaluasi lebih terkait dengan
pengambilan keputusan tentang penyusunan rancangan dan isi program. Kelima,
monitoring dan evaluasi merupakan proses yang saling melengkapi antara satu
dengan yang lainnya. Walaupun tekannya berbeda, keduanya mempunyai arah yang sama
yaitu untuk meningkatkan efektivitas program.
Tujuan utama monitoring adalah untuk menyajikan informasi tentang
pelaksanaan program sebagai umpan balik bagi para pengelola dan pelaksana
program. Informasi ini hendaknya dapat menjadi masukan bagi pihak yang
berwenang untuk: a) memeriksa kembali strategi pelaksanaan program sebagaimana
sudah direncanakan setelah membandingkan dengan kenyataan di lapangan, b)
menemukan permasalahan yang berkaitan dengan penyelenggaraan program, c)
mengetahui faktor-faktor pendungkung dan penghambat penyelenggaraan program.
Secara lebih
terperinci monitoring bertujuan untuk:
- Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan;
- Memberikan masukan tentang kebutuhan dalam melaksanakan program;
- Mendapatkan gambaran ketercapaian tujuan setelah adanya kegiatan;
- Memberikan informasi tentang metode yang tepat untuk melaksanakan kegiatan;
- Mendapatkan informasi tentang adanya kesulitan-kesulitan dan hambatan-hambatan selama kegiatan;
- Memberikan umpan balik bagi sistem penilaian program;
- Memberikan pernyataan yang bersifat penandaan berupa fakta dan nilai.
Sebagaimana halnya dengan supervisi, monitoring dapat mengguanakan
pendekatan langsung dan tidak langsung. Pendekatan langsung dilakukan apabila
pihak yang memonitor melakukan kegiatannya pada lokasi program yang sedang
dilaksanakan. Teknik-teknik yang sering digunakan dalam pendekatan ini adalah
wawancara dan observasi. Kedua teknik ini digunakan untuk memantau kegiatan,
peristiwa, komponen, proses, hasil dan pengaruh program yang dilaksanakan.
Pendekatan tidak langsung digunakan apabila pihak yang memonitor tidak terjun
langsung ke lapangan, namun dengan menelaah laporan berkala yang disampaikan
oleh pada penyelenggara program, atau dengan mengirimkan kuesioner secara
berkala kepada para penyelenggaranya atau pelaksana program.
Langkah-langkah pokok untuk melakukan monitoring adalah sebagai berikut.
1.
Pertama, menyusun rancangan
monitoring, seperti
a. untuk menghimpun data atau
informasi tentang pelaksanaan program yang hasilnya akan dibagikan dan
diserahkan kepada pengelola untuk memperbaiki pelaksanaan program,
b.
sasaran atau aspek-aspek yang akan
dimonitor,
c.
faktor pendukung dan penghambat
pelaksanaan program,
d.
pendekatan metode, teknik dan
instrumen monitoring,
e.
waktu dan jadwal kegiatan
monitoring, dan
f.
biaya monitoring.
Rancangan ini didiskusikan dengan pengelola dan penyelenggara program
untuk memperoleh masukan bagi penyempurnaannya. Hasil penyempurnaan ini dapat
disebut program monitoring.
2.
Melaksanakan kegiatan monoitoring
dengan menggunakan pendekatan metode, teknik dan isntumen yang telah ditetapkan
dalam langkah pertama.
3. Menyusun dan menyerahkan laporan
monitoring kepada pihak pengelola atau penyelenggara program untuk digunakan
bagi perbaikan atau pengembangan program.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Lucky Club Online Casino UK Review 2021 - LuckyClub
Read our complete Lucky Club 카지노사이트luckclub review 2021, including bonuses, banking methods, mobile app and more. We look at everything you need to know about the site.
Why Casino is the Best Place to Play for Real Money in the USA
Casino Online is a 암호화폐란 reliable 애니팡포커 option for sepehritc.com online 안전토토사이트 gambling in many countries. Casino online 바카라그림보는법 offers several options including slots, table games,
Posting Komentar